Ciawi city
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» apa sich Ciawi City itu???
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptySat Jan 12, 2013 3:35 pm by dir.ga

» Kumpulan Photo kopdar
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptyThu Sep 01, 2011 1:45 pm by j.a.w

» Tim Nas Ciawi City (Orang-orang buangan)
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptyFri Feb 05, 2010 8:56 pm by goes3

» ADMIN ADEN13 DI PECAT
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptyMon Sep 28, 2009 2:31 pm by indonesia.45

» CHAMPIONS LEAGUE
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptySun Sep 27, 2009 9:15 am by goes3

» Promosiin Dunk
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptySun Sep 27, 2009 5:50 am by goes3

» Lapto Panas Bahayaaaaa
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptySun Sep 27, 2009 3:54 am by goes3

» Awas Anti virus Palsu
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptySun Sep 27, 2009 3:52 am by goes3

» salam kenal
MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta EmptyThu Sep 24, 2009 8:30 am by embejawa

Statistics
Total 36 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah nealauda

Total 317 kiriman artikel dari user in 150 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 28 pada Tue Dec 17, 2013 9:04 pm
Login

Lupa password?


MUSH'AB bin UMAIR Sahabat Penebar Cinta

Go down

MUSH'AB bin UMAIR  Sahabat Penebar Cinta Empty MUSH'AB bin UMAIR Sahabat Penebar Cinta

Post by lalay Mon Sep 21, 2009 9:51 am

MUSH'AB bin UMAIR Sahabat Penebar Cinta

Ditulis oleh H Amin Santoso



Kehidupan Mush'ab bin Umair berakhir di pasir Uhud. Saat-saat akhir hayatnya, Mush'ab menunjukkan betapa cintanya ia kepada Allah dan Rasul Nya. Tidak hanya ia korbankan harta bendanya, tapi juga nyawa ia pertaruhkan untuk membuktikan kecintaanya itu. Saat kaum muslimin tercerai berai di padang Uhud, Rasulullah menjadi incaran senjata kaum Quraisy. Dan saat itu Mush'ab dengan gigih melindungi orang yang sangat ia cintai. Ia angkat tinggi-tinggi panji-panji kebesaran Islam agar orang-orang kafir Quraisy beralih kepadanya. Ia kerahkan tenaganya, melompat ke sana kemari, berlari, berputar dan menghujamkan pedangnya pada musuhnya. Hingga akhirnya tombak musuhnya menembus dada dan tubuhnya tersungkur ke pasir Uhud.

Sejarah telah mencatat, sebelum hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah, beliau menugaskan salah seorang sahabatnya Mush'ab ke Madinah, untuk menjadi duta pertama dalam sejarah Islam. Sahabat Mush'ab ditugaskan untuk menyampaikan ajaran Islam kepada kaum Anshar di Madinah. Tentu saja hal itu merupakan misi yang tidak mudah baginya. Akan tetapi, karena kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah saw. tugas berat itu diembannya dengan penuh keikhlasan dan kecintaan. Walaupun pada saat itu baru 12 orang kaum Anshar yang memeluk agama Islam.
Dengan penuh ketekunan, Mush'ab mengajak kabilah-kabilah lain untuk masuk Islam dan mempersiapkan penyambutan hijrahnya Rasulullah saw. Tugas itu tidaklah ringan, namun karena tugas itu terucap dari bibir kekasih Allah, Mush'ab menerima tugas yang diembannya dengan ikhlas. Dan ia berhasil merengkuh hati para penduduk Madinah. Ia tebarkan rasa cinta kepada Allah dan Rasulnya. Ia datangi setiap kabilah yang betebaran di Madinah satu persatu. Ia kunjungi penduduk laki-laki dan perempuan dari rumah ke rumah untuk mengajak mencintai Allah dan Rasulnya.

Apa yang dilakukan Mush'ab tidak sia-sia. Allah Maha Besar. Selang beberapa waktu
berduyun-duyun penduduk Madinah mengesakan Allah dan mengakui Rasulullah sebagai utusan Allah. Dan kepada Mush'ab, duta penduduk Madinah, mereka menamakan setiap guru agama dengan sapaan “ Al Mush'ab” bukan Ustadz. Jika saat pertama ia datang ke Madinah baru 12 orang dari kaum Anshar yang beriman, di tahun haji berikutnya, Madinah mengirmkan perwakilan sebanyak 70 orang laki-laki dan 2 wanita untuk menemui Rasulullah saw. di kota Mekkah. Itulah salah satu bukti keberhasilan Mush'ab memikul tugas yang diberikan Rasulullah saw. kepadanya.
Mush'ab lahir di kota Mekkah, di tengah-tengah gemerlapnya kehidupan kaum bangsawan Quraisy. Ia tumbuh sebagai pemuda tampan nan cerdas. Ia anak kebanggaan keluarga dan kesayangan ibundanya. Anak manja, begitulah teman-temannya memanggil. Namun ketika Rasulullah saw. mulai menyebarkan Islam dan mendengungkan kecintaan kepada Allah, Mush'ab terpanggil untuk menemui Rasulullah di rumah Arqam. Saat itu Rasulullah saw. tengah duduk dengan melantunkan ayat-ayat Al Qur'an. Mush'ab tertegun sejenak. Kemudian bertanya, ”Ya Muhammad, bagaimana caranya aku bisa masuk ke dalam yang tengah engkau bawa? Dengan penuh kegembiraan Rasulullah menyambut kedatangan Mush'ab dan menjawab: ”Bersaksilah bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah benar utusan-Nya”. Saat itu beberapa pasang mata sahabat Rasulullah saw. menyaksikan sumpah setia seorang pemuda bernama “Mush'ab bin Umair”. Saat itulah benih cinta kepada Allah dan Rasulnya tertanam di dalam hati seorang Mush'ab bin Umair, pemuda gagah keturunan bangsawan Quraisy kini sempurna menjadi seorang muslim.
Kisah perjalanan hidupnya pun sungguh-sungguh telah berubah. Gemerlap hidup dan
kemegahan bangsawan Quraisy ia tinggalkan menuju misi dan tugas ke Madinah yang penuh dengan kezuhudan, kesederhanan namun penuh dengan kasih sayang.

Kehidupan Mush'ab bin Umair berakhir di pasir Uhud. Saat-saat akhir hayatnya, Mush'ab menunjukkan betapa cintanya ia kepada Allah dan Rasul Nya. Tidak hanya ia korbankan harta bendanya, tapi juga nyawa ia pertaruhkan untuk membuktikan kecintaanya itu. Saat kaum muslimin tercerai berai di padang Uhud, Rasulullah menjadi incaran senjata kaum Quraisy. Dan saat itu Mush'ab dengan gigih melindungi orang yang sangat ia cintai. Ia angkat tinggi-tinggi panji-panji kebesaran Islam agar orang-orang kafir Quraisy beralih kepadanya. Ia kerahkan tenaganya, melompat ke sana kemari, berlari, berputar dan menghujamkan pedangnya pada musuhnya. Hingga akhirnya tombak musuhnya menembus dada dan tubuhnya tersungkur ke pasir Uhud.
Saat perang di padang Uhud selesai, Rasulullah berdiri tegak di samping tubuh Mush'ab, menatapnya dengan penuh haru. Dan dari bibir Rasulullah terucap firman Allah: ”Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang gugur….”(Q.S. : 33:23)

Jasad Mush'ab dimakamkan di Padang Uhud bersama para syuhada lainnya yang gugur.
Rasulullah memanggil semua sahabat yang masih hidup untuk berkumpul. Banyak kepala tertunduk menatap pasir Uhud. Kemudian Rasulullah menyampaikan sebuah permintaan: ”Hai manusia ziarahilah mereka, datangilah mereka dan ucapkan salam. Demi Allah, tidak seorang muslim pun sampai hari kiamat yang memberi salam kepada mereka kecuali mereka yang membalasnya.” (As)
lalay
lalay
new_member
new_member

Jumlah posting : 25
Join date : 07.09.09
Age : 37
Lokasi : papua merdeka

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik